Selasa, 15 September 2009

Anak Bilingual Cenderung Gagap


27 Januari 2009

NEW YORK – Anak-anak yang menggunakan dua bahasa (bilingual) memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menjadi gagap dibandingkan anak yang hanya menggunakan satu bahasa. Demikian temuan studi terbaru yang dilakukan oleh Dr. Peter Howell dan tim dari University College London, terhadap 317 anak gagap yang berusia 8-12 tahun. Selain itu ditemukan juga, bahwa anak bilingual yang gagap mempunyai kemungkinan yang lebih kecil untuk sembuh dibandingkan anak gagap yang hanya menggunakan satu bahasa.

Para peneliti tersebut melaporkan, dari 38 anak bilingual yang menggunakan bahasa selain Bahasa Inggris di rumah, 36 di antaranya gagap di kedua bahasa yang digunakan. Dua di antara 38 anak tersebut gagap dalam bahasa ibunya, tetapi lancar berbicara dalam Bahasa Inggris.

Anak yang menggunakan bahasa alternatif secara eksklusif di rumah dan belajar Bahasa Inggris di sekolah, lebih sedikit yang gagap dibandingkan dengan anak-anak yang menggunakan kedua bahasa tersebut di rumah, yaitu sekitar 40% berbanding 60%.

Angka kesembuhan anak-anak yang berbicara dalam dua bahasa di rumah sebelum mencapai usia sekolah adalah 25 persen. Sementara, anak yang berbicara bahasa alternatif secara eksklusif dan anak yang berbicara hanya satu bahasa angka kesembuhannya mencapai 55%.

Namun Howel’s dan tim juga menemukan, bahwa performa anak yang bersekolah di usia dini tidak dipengaruhi oleh kegagapan. “Temuan ini menyarankan, jika anak menggunakan bahasa selain Bahasa Inggris di rumah, menunda mereka untuk belajar Bahasa Inggris dapat mengurangi kemungkinan anak mulai menjadi gagap dan membantu kemungkinan untuk sembuh di masa kanak-kanak.” (Reuters/mel)



Sumber: Inspiredkids



Tidak ada komentar:

Posting Komentar